Pernah. Tubuhku terasa gatal-gatal , pedih dan berdeyut entah dimana didalam tubuhku.Dia setelah menancapkan sebilah jarum ketubuhku, aku merasa sakit sampai kehulu jantung.Aku terasa geram , marah ingin kumaki dalam hatiku, kuhajar kau nyamuk.
Klepakk..... kau nyamuk kurang ajar. Mati kau nyamuk.Aku beranjak tidur supaya tidak terlambat sekolah esok hari,tetapi aku penasaran apakah nyamuk yang kupukul tadi benar-benar mati atau hanya pecah perutnya saja.....?
Karena darah hanya menempel ditelapak tanganku, tapi tubuhnya tidak tersentuh oleh tanganku, entah kemana dia terbang....?
Aku tidak menghiraukan, terlelap dalam mimpi, aku bermimpi didalam mimpi, sejauh mata memandang tetapi tak sejauh hati merasakan, sakitnya digigit nyamuk.
Nyamuk yang kupukul tadi ternyata tidak mati, dia jatuh terhempas ke pojok dinding kamarku. Nyamuk tersebut sangat marah karena isi perutnya sudah pecah,Dia sangat lapar, bercampur rasa sakit dan sakit hati ingin membalas gigitannya kembali. Dia merangkak selangkah demi selangkah menuju ke arah kaki aku. Aku terlelap dan terasa gatal dikakiku,tetapi aku tidak menggaruknya. Ternyata nyamuk itu sudah sampai diujung tumit kakiku.
Kakiku terasa dingin, sangat dingin, entah kenapa tangan ini tidak memukul, tidak berdaya
terjerembat didalam mimpi melihat nyamuk tersebut menghisap darahku. Dia tidak kenyang, dia terus menghisap, perutnya yang kupukul tadi pecah, dia tidak merasa kenyang sebelum perutnya terisi dengan darah, dia terus menghisap, sampai-sampai darahnya mengalir membasahi kasur, darah tersebut terus menerus mengalir melalui perut nyamuk yang pecah, sampai-sampai darah mengalir seisi kasur.
Tubuhku terasa kaku, pucat membisu, tidak bisa berkata-kata entah kenapa.
BERSAMBUNG......?
Pak bagus karya kami pak kan itu semua berkat pak yus saini dan dengan dicky maulana dan saya pak
ReplyDeleteTERIMA KASIH
ReplyDelete